Jumat, 25 Desember 2009

Pengemudi Kehidupan

Kita tidak pernah mempertanyakan ke mana supir bus kota yang kita tumpangi akan membawa bus-nya.

Tetapi kita seringkali mempertanyakan Allah, ke mana Dia akan membawa hidup kita

Seorang ayah mengajak puterinya yang bernama Nisa (Umur 6 tahun), mengendarai mobil menuju ke sebuah museum.
Sudah lama Nisa menginginkannya.
Sang Ayah kebetulan hari itu mengambil cuti dan sengaja mengantar anaknya ke tempat yang sudah lama diimpikan Nisa itu tanpa didampingi Bunda.

Di perjalanan, tak hentinya Nisa bertanya kepada sang Ayah :

Nisa : Ayah tahu tempatnya?
Ayah : Tahu, jangan kuatir ...(sembari tersenyum)
Nisa : Memang Ayah tahu jalan-jalannya?
Ayah : Tahu, jangan kuatir ...
Nisa : Benar, tidak kesasar Ayah?
Ayah : Benar, jangan kuatir ...(tetap sabar)
Nisa : Mmm,nanti kalau Nisa haus, bagaimana?
Ayah : Tenang, nanti Ayah beli air mineral ...
Nisa : Terus kalau lapar?
Ayah : Tenang, Ayah ajak mampir Nisa ke restoran ...
Nisa : Memang ayah tahu tempat restorannya?
Ayah : Tahu, sayang .
Nisa : Memang ayah bawa cukup uang?
Ayah : Cukup, sayang ...
Nisa : Kalau Nisa ingin ke kamar kecil?
Ayah :Ayah antar sampai depan pintu toilet wanita ...
Nisa : Memang di musium ada toiletnya?
Ayah : Ada, jangan kuatir ...
Nisa : Ayah bawa tissue juga?
Ayah : Bawa, jangan kuatir ...(sembari membelokkan mobilnya masuk jalan tikus, karena macet)
Nisa : Kok Ayah belok ke jalan jelek dan sempit begini?
Ayah : Ayah cari jalan yang lebih cepat supaya Nisa bisa menikmati museum lebih lama nanti .

Tidak berapa lama, Nisa kemudian tidak bertanya-tanya lagi. Giliran sang Ayah yang bingung,

Ayah: Kenapa Nisa diam, sayang?
Nisa : Yaa, Nisa percaya Ayah deh! Ayah pasti tahu, akan antar dan bantu Nisa nanti!

***

Kita ini seperti Nisa si anak kecil ini. Kita bertanya banyak hal mengenai apa yang kita hadapi dan terjadi dalam hidup kita.
Terlalu banyak khawatir apa yang akan kita hadapi.Padahal sesungguhnya Allah SWT "sedang mengemudi" buat kita semua.

Kadang Ia membawa ke "gang sempit" yang barangkali tidak enak, tetapi itu semua untuk menghindari "kemacetan" di jalan yang lain.

Kadang Ia memperlambat "kendaraan-Nya", kadang mempercepat. Semuanya pasti ada maksudnya.
Ada baiknya kalau kita menyerahkan hal-hal yang di luar jangkauan kita kepada-Nya.Percayalah Allah SWT tahu yang terbaik buat kita.

Biarkan Dia berkarya atas hidup kita,
biarkan Dia mengemudikan hidup kita,
sebaliknya fokuskan hidup kita kepada hal-hal yang kita bisa kerjakan di depan mata, dengan berkat kemampuan yang sudah kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar